Efektivitas Fitur Filtering Pada Marketplace (Seller POV) dalam sisi Product Development

Prescylia W
5 min readDec 5, 2021
Seller Center Features (source: Freepik)

Saat awal-awal berjualan di marketplace kebanyakan kita lebih sering melihat-lihat tab “Pesanan Baru” atau “Perlu Dikirim” atau “Transaksi” atau kata-kata sejenis yang memiliki pengarahan kepada pesanan baru pada toko kita. Semua pesanan yang masuk pada saat itu akan menjadi satu halaman yang dapat kita lihat rincian dan jumlah pada masing-masing produk.
Seiring waktu berjualan, toko kita di marketplace semakin berkembang dari satuan pesanan hingga puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Namun, apakah kita akan tetap memeriksanya satu persatu?

Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan lainnya sudah mengantisipasi hal demikian. Karena mereka tahu akan traffic serta Gross Merchandise Value (GMV) yang didukung oleh jumlah penjual yang ada, maka setiap marketplace berlomba-lomba melakukan riset yang mendalam pada penjualnya. Bagaimana cara efektif untuk memproses pesanan di seller center? Tim research dan design dari marketplace pun menciptakan fitur ‘Filtering’. Lantas bagaimana fitur filtering dapat memberikan keefektivitas dalam memproses pesanan?

Sekarang saya akan mengambil contoh sebuah toko yang ada di marketplace Tokopedia. Bila kita mengamati halaman seller center, Tokopedia memiliki berbagai macam tipe pesanan yaitu Sameday Delivery, Nextday Delivery, Request Pickup, Pre Order, Pengajuan Pembatalan, Bayar di Tempat, dan Tokocabang. Dengan tampilan yang clean yang serba putih agar mudah terlihat.

Filtering Navigation Bar (Source: Tokopedia Seller Center)

Tokopedia meletakkan Filtering Navigation Bar di halaman Daftar Pesanan pada seller center serta menggunakan interaksi dropdown agar user dapat memilih checkbox mana kiranya yang mereka perlukan.

Fitering Tipe Pesanan (Source: Tokopedia Seller Center)

Selain memilih tipe pesanan, filtering yang ada juga dapat berdasarkan jenis kurir yang ingin dipilih.

Filtering Berdasarkan Kurir (Source: Tokopedia Seller Center)

Pada seller center terbaru saat ini juga sudah ditambahkan pilihan filter bagi user yang ingin mencari nomor pesanan mana saja yang belum dicetak.

Filtering berdasarkan label barang yang sudah dicetak atau belum (Source: Tokopedia Seller Center)

Ketiga filtering di atas yang dengan masing-masing pilihan filter memiliki pilihan-pilihan juga yang dapat digunakan sebagaimana fungsinya oleh para user. Namun, mengapa marketplace Tokopedia memberikan opsi filtering sebanyak ini untuk para user/sellernya? Bukankah opsi-opsi seperti ini malah lebih memusingkan?

Bila kita melihat sebelum dibuatnya fitur filtering ini dari sisi Product Development pada tim internal Tokopedia, memang hal seperti ini hanya akan membuat kerjaan yang banyak bagi designer dan atau engineernya. Namun kalau melihat jumlah seller yang ada di Tokopedia yang sudah mencapai 11 juta di penghujung 2021 (source: Tempo.com), tidak sedikit dari mereka yang sudah berjualan mengikuti jalannya dan kemajuan Tokopedia sejak berdiri. Tidak sedikit juga seller sudah ada di posisi di mana pengiriman harian mereka mencapai ribuan, dan dari mana mereka melakukan proses pesanan? Tak lain adalah dari Seller Center. Namun apa sih gunanya fitur filtering tersebut?

Seller Center menjadi website yang dibuka sehari-hari oleh para penjual marketplace, karena seller dari marketplace merupakan ujung tombak dari perusahaan e-commerce untuk meningkatkan daily active user (DAU) dan GMV mereka, maka dari itu, setiap marketplace juga berusaha untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi para seller agar dapat menjual produk mereka secara efektif dan efisien. Fitur Filtering menjadi wadah untuk memudahkan para penjual saat ingin memproses, mencari, memilah, serta mengorganisir daftar pesanan yang mereka dapatkan agar produk dapat cepat sampai pada pembeli.

Saya akan memberikan contoh kejadian fiktif dengan beberapa case sebagai berikut:
Pak Lukman sudah menjadi seller lama di Tokopedia dan sehari-hari menjual produknya melalui berbagai marketplace, website seller center merupakan salah satu Frequently Opened Website pada Google Chrome Pak Lukman. Alur kerja Pak Lukman tiap harinya adalah di pagi hari Pak Lukman akan membuka website seller center, lalu membalas semua chat dari customer satu persatu. Setelah membalas chat dan melihat detail pesanan dari setiap marketplace, Pak Lukman mulai akan memproses pesanan dan dimulai dari jasa kirim yang akan datang paling cepat, yaitu jasa kirim Gojek. Pak Lukman akan menggunakan fitur Filter Produk, lalu memilih checkbox yang bertuliskan jasa kirim Gojek lalu semua resi pesanan akan dikirimkan untuk seluruh nomor pesanan dengan jasa pengiriman Gojek. Pengiriman Gojek ini langsung dapat diproses pick up oleh Pak Lukman dengan melakukan Request Pick Up Massal. Sistem akan secara otomatis melakukan pencarian driver untuk seluruh nomor pesanan Pak Lukman dengan jasa kirim Gojek.

CTA massal pada seller center Tokopedia dengan filterisasi secara horizontal (Source: Tokopedia Seller Center)

Dikarenakan Pak Lukman menjual produk fashion pria formal, terkadang Pak Lukman sering mendapat pembeli luar kota yang butuh produknya dengan segera. Biasanya pembeli seperti itu akan menggunakan tipe pesanan Next Day Service agar barang dapat segera dikirimkan hari itu juga supaya dapat sampai keesokan harinya. Alur Pak Lukman yang terstruktur menyesuaikan dengan kepentingan pembeli (memerlukan pengiriman Next Day) membuat toko Pak Lukman memiliki rating yang bagus karena pembeli-pembeli sangat puas berbelanja di toko Pak Lukman yang bagus dan cepat. Oleh karena itu, Pak Lukman dapat menggunakan filter untuk mencari nomor pesanan dengan pengiriman Next Day Service, dengan banyaknya pesanan pak Lukman tiap harinya yang beragam dapat memudahkannya untuk mencari nomor pesanan yang paling penting dahulu.

Setelah mengedepankan pengiriman yang dengan batas waktu lebih cepat sambil menunggu pesanan siap dipacking, biasanya Pak Lukman akan melakukan request pick up untuk semua pesanan yang sudah siap dipacking dan ditempel kertasnya. Selanjutnya Pak Lukman menggabungkan semua nomor pesanan pada seller center lalu hendak mencetak semua nomor pesanan itu, dari sana sekali lagi Pak Lukman menggunakan fitur Filter dengan menyeleksi nomor pesanan mana saja yang belum dicetak, dan dari filter pesanan tersebut ia dapat mengetahui mana saja nomor pesanan yang belum disiapkan barang-barangnya untuk dipacking.

Dari case fiktif di atas dapat disimpulkan bahwa Pak Lukman menggunakan fitur Filter untuk memenuhi pesanan, mencari pesanan, serta mencetak label pengiriman. Dalam dunia Product Design, para designer perlu berpikir lebih untuk segala kemungkinan yang ada khususnya dari sisi penggunanya, berpikir lebih di sini dalam arti mereka memposisikan diri sebagai seller di marketplace yang sudah berjualan lama dan memiliki orderan banyak, namun mereka ingin memenuhi pesanan dengan cepat dan baik agar sampai ke tempat pembeli tepat waktu sesuai kebutuhan pembeli. Maka dari itu designer akan memikirkan setiap case dan atau kemungkinan yang ada dalam hal pemenuhan pesanan. Dengan pola berpikir “kalau saya (sebagai user) ingin begini, apakah dengan adanya fitur ini dapat begitu?”, para tim produk dapat secara maksimal menciptakan produk untuk memenuhi keinginan dan ekspektasi user-usernya.

Seller center yang memudahkan dan efektif bagi seller/user menjadi tolak ukur para seller untuk tetap berjualan dan setia di platform E-Commerce. Seller dapat memenuhi pesanan dengan baik, pembeli dapat cepat menerima produk, platform pun dapat meningkatkan Gross Merchandise Value (GMV) serta Daily Active User (DAU) yang setia. Selamat mendesign.. 👩🏻‍💻👨🏻‍💻 juga selamat berjualan!💰

--

--